Untuk Para Bobotoh Sejati
JAUH sebelum rifalitas yang makin kesini makin tak masuk akal, kami sudah
terlebih dahulu melakukan apa yang kalian lakukan kemari malam. Orang tua, kaka-kakak kami
berkali-kali terlibat perang langsung
dengan musuh bubuyutan bernama suporter PSMS Medan , Bonex mania dan suporter Juku eja.
Senayan pernah kami
sesaki dengan 150 rb Orang penonton “Pertandingan
amatir dengan penonton terbanyak di dunia” dan tidak pernah terpecahkan. Orang tua
& kakak-kakak kami bahkan pernah
membakar pintu barat Std GBK saat Persib vs Petrokimia Gresik di final
ligina 1.
Perang dengan ACAB ? oh,
tentu pernah. Yang paling menumental tentu saja saat Std Siliwangi kami blokade
tahun 2006 silam. Bahkan seantero kota
bandung berubah menjadi pot yang bertumbangan ke jalan saat persib mengalami
kekalahan.
Saya melihat kemarin
malam kalian rusuh, saya seperti melihat
teman-teman seangkatan yang masa mudanya
baik-baik saja. Namun berubah jadi nakal
dan banyak tingkah saat sudah emak-emak atau nini-nini. Sungguh sia-sia mencari jati diri dan eksistenti saat umur mulai
menua. Kalian tau kapan kalian mati ? Seenaknya kalian bernuat kriminal.
Jakarta keras, itu yg
selalu kalian ucapkan. Kata siapa ? ceuk saha ? jauh sebelum kalian diciptakan, Jakarta adalah
rumah kedua bagi kami ( Persib dan Bobotoh)
!
Bila Persib berlaga di
Stadion yang saat ini kalian kelaim sebagai rumah sendiri, leluhur kalian selalu menyambut
rombingan kami. Oleh moyang kalian kami bagaikan tamu kehormatan di sepanjang jalan seluruh Jakarta menyambut kami. Tak
peduuli siang atau malam. Melambai-lambaikan tangan sambil tersenyum ramah
adalah pemandangan lumrah warga jakarta terhadap kami.
Sekarang ? tanyalah
sendiri arogansi kalian. Jangankan untuk mendukung langsung klub kebanggaan
kami (Persib) mendukung timnas saja
bagaikan bermain ( ucing sumput) petak umpet dengan setan.
Saat menjadi pelaku ,
dengan bangganya kalian upload foto-foto senjata , tak lupa koar-koar di media.
Kemudian merayakan kematian saudara kami seakan membunuh adalah pekerjaan yang paling mulia bagi kalian . #Astagfirullah
Namun saat kalian
menjadi korban, kalian jual kesedihan lalu menunjukan muka kami seakan kalian
adalah mahluk paling menderita di dunia.
Playig
victim menjadi hobi, padahal pada saat satu jari telunjuk kalian mengarah kepada kami , empat jari yang lain justru mengarah dengan telak kemuka
sendiri.
Kemarin masih bilang
mau study tour sekalian silaturahmi kerumah kami di bandung.
Rencana study tour takdirnya masih tersimpan di lauhul mahfudz jadi atau
engganya belum kasih tau sama Empunya Jagat
Raya, eh udah ngahayal mau
ngorenin Bandung. Yakin gitu di izinin pintu tol Cikamuning atau bahkan pintu
tol Ciganea purwakarta. Kalau pun jadi, awas
ya jangan bawa arit sama palu, bawa aja nasi yang banyak soalnya pura-pura jagoan itu butuh banyak karbohidrat.
Diantos kasumpinganna di Bandung
Ingat kami pernah juara di rumah kalian !
Komentar
Posting Komentar